Apa itu Electronic Book
Pengertian Electronic Book
Eletronic book (ebook) atau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia disebut dengan buku elektronik atau buku digital merupakan buku yang dikemas dalam versi elektronik. Buku yang sering kita jumpai di toko buku atau perpustakaan di sekolah atau kampus pada umumnya terdiri dari kumpulan-kumpulan kertas yang didalamnya berisikan teks dan gambar, begitu juga dengan electronic book juga berisi informasi yang dikemas dalam bentuk digital dengan berisikan teks dan gambar didalamnya.
Namun, jika dilihat lebih dalam, eletronic book adalah salah satu teknologi yang komputer memanfaatkan untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis
Eletronic book mampu mengintegrasikan tayangan dalam bentuk suara, grafik, gambar, anıması, maupun video sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku cetak. Setidaknya kelebihan inilah yang menjadikan eletronic book mulai digemari.
Dewasa ini eletronic book mulai diminati oleh banyak orang karena ukurannya yang kecil bila dibandingkan dengan buku cetak, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan. Terdapat berbagai format buku elektronik yang populer, antara lain adalah:
1 Teks polos
Teks polos adalah eletronic book dengan format paling sederhana yang dapat dilihat hampir dalam setiap perangkat lunak atau software menggunakan komputer. Untuk beberapa format eletronic book yang ditampilan pada smartphone atau mobile dapat dibaca menggunakan perangkat lunak yang sebelumnya harus terlebih dahulu diinstal.
2. PDF
Eletronic book dengan format PDF memberikan kelebihan dalam hal format yang siap untuk dicetak yang tidak perlu lagi melakukan penyetingan ulang untuk layout dan paragraph didalamnya. Bentuknya mirip dengan bentuk buku cetak. Selain itu eletronic book dalam bentuk PDF telah tersedia fitur pencarian, daftar isi, memuat gambar, pranala luar dan juga multimedia.
3. JPG
Eletronic book dengan format JPG atau JPEG memliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan informasi teks yang dikandungnya, oleh karena itu format eletronic book ini umumnya populer bukan untuk buku elektronik yang memilki banyak teks akan tetapi untuk jenis buku komik atau manga yang proporsinya lebih didominasi oleh gambar
4 LIT
Eletronic book dengan format LIT merupakan format dari Microsoft Reader yang memungkinkan teks dalam buku elektronik disesuaikan dengan lebar layar tampilan pada smartphone atau mobile yang digunakan untuk mebacanya. Format ini memiliki kelebihan bentuk huruf yang nyaman untuk dibaca.
5 DOCX
Eletronic book dengan format Docx merupakan format dari Microsoft Word yang sangat banyak ditemui sekarang dan tersebar di Internet, format ini sangat banyak digunakan karena banyaknya pengguna MS Word dan file keluaran yang cukup kecil, selain itu huruf yang lebih variatif membuat eletronic book dengan format docx sangat digemari banyak orang
6. HTML
Eletronic book dengan format HTML banyak dijumpai di situs-situs internet dimana didalamnya mengandung gambar dan teks yang saling bertautan (link) Layout tulisan dan gambar dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, akan tetapi hasil dalam layar kadang tidak sesuai apabila dicetak
Masing-masing format memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. dan juga bergantung dari alat yang digunakan untuk membaca eletronic book tersebut.
Trend eletronic book dimulai pada tahun 2000, saat itu raksasa teknologi Amerika, Microsoft mulai mengalihkan seluruh buku di Perpustakaan Kongres Amerika ke dalam bentuk digital. Perpustakaan terbesar di dunia ini memiliki 115 juta koleksi buku, majalah, jurnal, dalam 450 bahasa. Hal ini tentu saja menjadi terobosan baru yang membuat orang tak perlu datang ke perpustakaan untuk mengkaji dan mencari referensi
Keputusan Microsoft tersebut cukup beralasan karena minat "membaca buku, yang mempertemukan penerbit dan konsumen, kian bertambah banyak. Namun, disisi lain mendatangkan buku secara fisik atau cetak selalu menjadi masalah Contoh kasus yang sering dihadapi yaitu buku hilang, atau rusak. Tidak hanya itu penyebaran informasi dan pengetahuan yang berasal dari buku-buku dari belahan Eropa dan Amerika sering mengalami keterlambatan untuk tiba di negara-negara Asia dan Afrika
Perkembangan eletronic book di dunia berawal dari Project Gutenberg yang merupakan layanan buku digital terbesar dan tertua yang mendukung free eletronic book Hingga saat ini terdapat lebih dari 25.000 buku digital yang dengan mudah ditemukan dalam katalog onlinenya.
Lalu arXiV yang bertempat di Universitas Cornell. Fasilitas ini memberikan akses secara terbuka terhadap 368.128 referensi elektronik dalam bidang fisika, matematika, sains komputer dan biologi kuantitatif. Hal ini didasarkan pada niat sejumlah ilmuwan yang peduli dengan penyebaran ilmu pengetahuan untuk masyarakat umum secara bebas.
Dahulu para ilmuwan tersebut menyajikan karyanya dalam jurnal elektronik bergengsi dan berbayar, namun kini telah digratiskan begitu juga dengan buku buku hasil terbitan para ilmuwan tersebut. Kemudian adanya proyek sejuta buku atau yang dikenal dengan The Million Book Project.
Proyek ini dikembangkan oleh Universal Library, yang merupakan sebuah perpustaaan digital dengan dipelopori oleh Universitas Carnegie Mellon di Amerika Serikat, universitas Zhejiang di China, Institut Sains di India, dan perpustakaan Alexandria di Mesir. Proyek ini memuat referensi dalam 16 bahasa dan koleksi bukunya sudah ada sejak terbitan abad 16.
Hingga saat ini industri eletronic book di seluruh penjuru dunia belumlah semapan buku cetak walaupun penjualan eletronic book di Amerika Serikat menunjukkan keunggulan dibandingkan buku cetak. Tren positif ini ternyata mampu membawa jaringan penerbit dan penyedia jasa eletronic book yang dulunya seringkali kurang responsif terhadap pembeli kini mulai menunjukkan keseriusannya.